Paduan aluminium yang berbeda memiliki kerapatan yang berbeda terutama karena adanya unsur paduan dan variasi dalam struktur atomnya. Berikut adalah faktor kunci yang berkontribusi terhadap variasi kepadatan:
Elemen Paduan: Paduan aluminium dibuat dengan memperkenalkan elemen paduan yang berbeda, seperti tembaga, magnesium, silikon, seng, dan litium, menjadi aluminium. Unsur-unsur paduan ini mengubah susunan atom dan ikatan dalam material, mempengaruhi kepadatannya. Sebagai contoh, tembaga lebih padat dari aluminium, jadi penambahan tembaga meningkatkan kepadatan paduan. jumlah dan morfologi fase-fase ini tergantung pada suhu pra-penuaan, unsur seperti magnesium dan litium memiliki kepadatan lebih rendah daripada aluminium, menghasilkan kepadatan keseluruhan yang lebih rendah ketika ditambahkan ke paduan.
Komposisi dan Proporsi: Komposisi spesifik dan proporsi elemen paduan dalam paduan aluminium dapat bervariasi, menyebabkan perbedaan kepadatan. Berat atom dan susunan setiap unsur paduan mempengaruhi kepadatan paduan secara keseluruhan. Paduan yang berbeda mungkin memiliki proporsi unsur paduan yang berbeda-beda, mengakibatkan variasi kepadatan.
Penguatan Solusi Padat: Penguatan larutan padat adalah proses dimana unsur-unsur paduan dilarutkan ke dalam matriks aluminium. Kehadiran unsur-unsur tersebut menciptakan interaksi tingkat atom yang memperkuat material. Proses ini dapat mempengaruhi kepadatan paduan dengan mengubah efisiensi pengepakan atom dan mengubah jarak antar atom.
Perawatan panas: Proses perlakuan panas, seperti anil, minyak atau garam anorganik lainnya, dan pengerasan presipitasi, dapat memodifikasi kepadatan paduan aluminium. Proses ini melibatkan pemanasan dan pendinginan terkontrol untuk mengubah struktur mikro material, yang mempengaruhi susunan atom dan, akibatnya, kepadatan. Misalnya, selama pengerasan presipitasi, pembentukan endapan dapat mempengaruhi kepadatan paduan secara keseluruhan.
Penting untuk dicatat bahwa variasi kepadatan di antara paduan aluminium biasanya kecil, dengan perbedaan biasanya dalam beberapa poin persentase. Kepadatan aluminium sendiri relatif konsisten, dan keberadaan serta proporsi elemen paduan merupakan faktor utama yang mempengaruhi variasi kepadatan di antara paduan aluminium yang berbeda.